0 Komentar

Niat adalah salah satu hal yang terpenting dalam melakukan sesuatu. Niat dalam melakukan hal baik tentu harus didasari niat yang baik agar perbuatan atau amal kita diterima disisi Allah SWT. Disamping itu kita harus niat yang ikhlas semata-mata karena Allah bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain.

Bagi sahabat yang sedang mencari contoh pidato tentang hakikat niat, bisa melihat contoh pada postingan kali ini. Isi pidato agama ini juga disertai hadis nabi dan firman Allah SWT. 

Contoh Pidato Agama Hakikat Niat dalam Beribadah

Contoh Pidato Agama Hakikat Niat dalam Beribadah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bapak dan Ibu yang saya hormati
Hadirin yang berbahagia dan yang saya hormati pula

Pertama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena telah memberikan kita karunia dan nikmat yang snagat besar. Karunia dan nikmat itu adalah umur yang panjang, kesehatan dan kesempatan untuk bisa menghadiri acara ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Sholawat serta salam, semoga selalu tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW berikut para keluarga, sahabt dan umatnya. Amin.

Para hadirin sekalian yang berbahagia

Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya akan berpidato tentang hakikat niat dalam beribadah. Namun sebelumnya perlu kita ketahui bersama bahwa niat dalam beribadah itu erat kaitannya dengan ilmu. Karena itulah umat Islam harus pandai dan memiliki ilmu yang luas.

Niat adalah suatu keinginan yang mendorong tubuh kita untuk berbuat. Macam-macam dorongan untuk menggerakkan suatu amal dapatlah digolongkang menjadi beberapa tindakan diantaranya.

Pertama adalah amal atau tindakan yang dibangkitkan oleh suatu jenis dorongan saja. Mislanya suatu ketika kita dihadapkan pada seekor binatang buas yang tiba-tiba sudah berada dihadapan kita. Dengan demikian kita sudha pasti menghindar atau lari dari binatang itu.

Kedua, suatu ketika kita memberi sedekah kepada keluarga kita. Sedekah itu didorong oleh dua niat. Niat pertama karena dia masih keluarganya dan niat kedua adalah ingin beramal baik.

Ketiga, pendorong yang mempunyai kekuatan cukup untuk membangkitkan kita melakukan sesuatu. Mislanya kita memiliki niat untuk mengerjakan ibadah salat. Pertama kita niat kuat karena salat dianggap sebagai kewajiban. Kemudian ditambah lagi niat karena mendapatkan pahala.

Hadirin yang saya hormati

Segala amal perbuatan terutama amal kebaikan tidak bisa dilepaskan dari niat. Jadi niat dan amal itu tidak dapat berdiri sendiri. Salat yang kita kerjakan tanpa didahului dengan niat maka tidakla sah salatnya, begitu pula dengan ibadah lainnya.

Berbicara dengan niat, maka tentu erat hubungannya dengan keikhlasa, karena segala amal perbuatan yang kita lakukan terutama amal kebaikan harus didasari dengan rasa ikhlas. Dan niat itu harus ikhlas. Tanpa ikhlas maka amal kita akan sia-sia.

Rasulullah SAW bersabda :

“Apabila seseorang mengikhlaskan amal perbuatannya karena Allah selama empat puluh hari, maka memancarlah hikmah dari hati dan lidahnya”

Di sisi lain Allah SWT berfirman dalam surat Az Zumar ayat 3.

Artinya : Dan tiadalah mereka disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan beragama untuknya.

Hadirin yang saya hormati

Kata ikhlas itu bertentangan dengan riya atau pamer. Hendaklah segala perbuatan amal kita harus dihindari dari sifat riya atau pamer kepada orang lain. Melakukan ibadah agar dikira tekun, agar dikira taat kepada Allah. Padahal dalam hatinya ingin mendapatkan pujian dan pamer terhadap sesama manusia.

Selengkapnya :

Contoh Pidato Agama Hakikat Niat dalam Beribadah



Lihat Postingan Lain :



Post a Comment

 
Top