Contoh Pidato Meneladani Pahlawan

Masroziq - Contoh Pidato Meneladani Pahlawan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Apa makna yang terkandung dalam kutipan itu? Tentu kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memaknai kalimat atau pepatah yang diucapkan oleh presiden Sukarno. Sebagai generasi muda harus memiliki jiwa kepahlawanan. Apa saja jiwa kepahlawanan yang harus diteladani? tentu sangat banyak, mislanya sikap keberanian, jiw anasionalis, percaya diri, saling tolong menolong dan lain sebagainya.

Nah pada postingan ini saya akn berbagi contoh pidato singkat tentang pahlawan. Pidato pahlawan ini sangat cocok untuk dibacakan adik-adik pelajar di sekolah sebagai tugas atau untuk mengikuti lomba berpidato. Berikut ini Contoh Pidato Meneladani Pahlawan.

Contoh Pidato Meneladani Pahlawan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bapak dan Ibu guru yang saya hormati

Teman-temanku yang berbahagia

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya kita bisa berjumpa di ruangan yang sangat bagus ini dalam keadaan sehat dan tanpa suatu halangan apapun. Sholawat dan salam mari kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya besok di hari akhir. Amin

Hadirin yang saya hormati

Perkenankanah saya disini akan menyampaikan pidato dengan temha hari pahlawan. Berbicara tentang pahlawan tentu kita sering mendengar pepatah yang disampaikan oleh presiden pertama Indonesia "Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya". Iya kan teman-teman.

Makna yang terdapat dalam kata mutiara tersebut memiliki makna yang sangat mendalam. Kita tahu bukan? Bahwa bangsa ini sebelum merdeka dijajah oleh Jepang dan Belanda kurang lebih bertarus-ratus tahun lamanya. Menyedihkan tentunya. Nah dengan semangat juang rakyat Indonesia dan jasa pahlawan yang bertarung melawan penjajah akhirnya bangsa kita bisa merdeka.

Ini tentu bukan suatu kebetulan, karena dengan tekad yang tinggi dan disertai dengan do'a akhirnya pada tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan.

Teman-temanku yang berbahagia

Dari ucapan pepatah Bungkarno itu bisa kita maknai bahwa kita harus bisa menjunjung tinggi dan kita harus bisa menghargai jasa pahlawan dengan cara sesuai kemampuan kita. Minimal kita harus bisa meniru semangat kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan sikap kepahlawanan itu sendiri.

Misalnya jiwa pahlawan yang harus ditiru adalah sikap bernai, berani disini merupakan sikap keberanian dalam kebaikan, bertindak baik. Contohnya dalam memutuskan sebuah perkara, berani bertanggung jawab apa yang telah dilakukannya. Bernai mengambil resiko atas pilihannya. Nah dengan sikap berani ini tentu kita akan berhati-hati dan cermat dalam melakukan tindakan agar menghasilkan sesuatu yang baik.

Kemudian kita juga harus meniru jiwa semangat para pahlawan. Misalnya, kita sebagai pelajar tentu jiwa semanagt kita harus seperti pahlawan. Bagaimana caranya? apakah kita akan berperang? tidak. Kita semangat dalam beajar, kita semanagt dalam menggali ilmu dan wawasan yang luas, agar kelak kita bisa berguna bagi bangsa sendiri agar bangsa kita tidak dijajah lagi dan tidak tertinggal oleh bangsa lain.

Teman-temanku yang saya hormati

Sebenarnya masih banyak lagi kita perlu meneladani sikap dan jiwa pahlawan, karena itu satu dei satu kita harus bisa meniru kepribadaian dan jiwa pahlawan yang telah ikut andil besar dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

Untuk jaman sekarang, bukan lagi kita akan melawan penjajah, namaun jiwa kepahlawanan kita akan diuji dengan majunya zaman, dengan godaan serta tantangan zaman yang semakin maju.

Semoga dengan pidato singkat saya ini bisa menambah semangat para pelajar di seluruh Indonesia untuk bisa meneladani sikap dan jiwa pahlawan Indonesia.

Selengkapnya :

Contoh Pidato Meneladani Pahlawan

[Unduh]

Demikianlah Contoh Pidato Meneladani Pahlawan, semoga bermanfaat.

Lihat Contoh Teks Pidato Lain :

Pidato Hari Pahlawan Singkat Anak Sekolah

Pidato Bahasa Jawa 10 November (Hari Pahlawan)

Contoh Pidato Singkat Hari Pahlawan (Tanamkan Jiwa Nasionalis)